Masyarakat Pendukung
Kehidupan kesenian di Bali pada umumnya tidak lepas dari kehidupan masyarakat pendukungnya, bukan saja sebagai hiburan, melainkan dapat dipergukan unutk mengikat rasa persatuan. Hal ini biasanya diorganisir oleh “ Sekaa Banjar”.
Masyarakat pendukung dari Tari Rejang Ayunan adalah semua warga masyarakat Desa Pupuan. Boleh dikatakan organisasi Tari Rejang Ayunan khususnya tidak ada, karena merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Masyarakat desalah yang mengeluarkan penari pada tiap-tiap piodalan di Pura Puseh Bale Agung.
Dalam pelaksanaannya pada waktu penulis menyaksikan secara langsung jalannya pertunjukan, penarinya berjumlah enam puluh orang.
Sebelumnya orang-orang yang akan menari tidak ditentukan atau dipilih, tetapi atas dasar kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk melaksanakannya.Secara tidak langsung pendukungnya adalah masyarakat itu sendiri yang berkewajiban untuk “menyungsung” dan melaksanakan tarian tersebut. Bila Tari Rejang Ayunan dipertunjukkan, maka masyarakat setempat merasa berkewajiban untuk ikut serta di dalamnya baik sebagai penari, penabuh dan sebagainya.
You may also like
-
Ngerebeg Keris Ki Baru Gajah, Puri Kediri, Tabanan
-
Tradisi Tarian Sang Hyang Sampat, Desa Pakraman Puluk Puluk, Penebel, Tabanan
-
Tradisi Siat Sambuk Saat Pangrupukan di Pohgending, Tabanan
-
Tradisi Sarin Taun di Pura Ulunsuwi Candikuning, Tabanan
-
Tradisi Melasti Desa Belayu, Tabanan Dengan Berjalan Kaki Hingga 35 Kilometer