Alas Kedaton

Pura beji jadi  tempat meditasiSelain pura utama yakni pura dalem kahyangan kedaton yang terdapat tepat di tengah hutan, di lokasi ini juga masih kita jumpai sebuah pura lagi, yakni pura beji kahyangan. Lokasinya ada di bawah setra (kuburan) kera dan di sisi sungai yeh ge di sebelah timur laut hutan kedaton. Sungai yeh ge juga sebagai pembatas alam desa kukuh dengan desa beringkit marga dan desa adat senapahan, desa banjar anyar, kediri. Pura beji kahyangan dipercaya tempat bagus untuk meditasi. Pasalnya dekat sumber mata air dan situasinya ning tenang membuat hati damai.

Untuk menuju pura beji kahyangan, kita mesti berjalan sekitar tiga kilometer. Sebelum sampai di pura beji kita akan menjumpai kuburan kera (sema bojog) yang aneh bin ajaib. Setelah melewati kuburan kera baru, sekitar 300 meter ke arah selatan kita akan menjumpai jalan setapak. Jalan inilah yang mengantarkan kita ke pura beji kahyangan kdaton. Saat memasuki pura beji, aura ning magis sudah mulai terasa. Seakan rencangan ida bhatara yang berstana di pura ini telah menyambut kita. Jika kita sensitif, sentuhan alus akan kita rasakan, yakni bulu kuduk mulai berdiri. Tidak hanya itu bulu tanganpun berdiri, mungkin karena perasaan takut sebab pura ini sepi atau memang kita telah disambut. Pintu masuk pura beji menghadap ke laut (selatan).

Terdapat dua bangunan, yakni piyasan dan padmasana.Menurut cerita beberapa warga setempat, konon para balian sakti sering bertapa di pura ini untuk mendapatkan ke-sidhi-an (kesaktian). Tidak hanya para balian, konon juga ada seorang penjudi nekat bertapa untuk nunas nomor buntut. Tapi belum sampai pada keinginannya, penjudi itu lari tunggang langgang karena ketakutan sebab melihat sesosok bayangan kera putih besar menyelinap di antara rimbunnya pohon hutan kedaton. Tapi jika memang tujuan kita suci memohon petunjuk ida sang hyang widhi, maka anugerahlah yang akan kita dapati disini.Para pekerja pencari pasir di yeh ge menuturkan, setiap harinya melihat bekas sarana-sarana sembahyang di lokasi pura. Mereka meyakini para bhakta (pemuja tuhan) itu datang nangkil ke pura pada malam hari. Banyak juga diantara mereka yang memohon sesuatu di pura ini keinginannya terwujud. Hal itu ditandai dengan bekas sembahyang membayar kaul. Jangan tanya kepada pemangku pura dalem kahyangan kedaton tentang ramainya para bhakta ke pura ini.

Dijamin mereka tidak tahu, sebab para bhakta itu datang sendiri tanpa pernah ngaturang pejati ke pemangku.Di pura beji terdapat sumber mata air suci. Setiap piodalan di pura dalem kahyangan kedaton, arca dan pratima yang ada di pura disunggi ke pura beji untuk disucikan. Di bawah pura beji terdapat dua buah pancuran. Pancuran ini juga kerap dimanfaatkan oleh penduduk untuk mandi. Bahkan ada kepercayaan jika siswa yang keramas di pancuran ini otaknya menjadi cerdas, tentunya harus diimbangi dengan rajin belajar. Di kawasan pura beji terkenal angker dan sebagai istana wong samar. Rumah-rumah mewah milik wong samar itu konon katanya berderet di sepanjang sungai yeh ge yang membentang dari utara ke selatan. “itu memang mitos yang banyak kami dapat dari keberadan pura beji ini, namun banyak yang percaya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *